Akta Kelahiran Anak yang Lahir di Luar Negeri (last update 11.03.2014)


Note: Bagi yang staff Capil di daerahnya masih ada yang belum paham kerjaannya dengan baik dan bingung kalau ditanya soal pencatatan akta lahir terbitan LN atau dokumen LN lainnya, 
bisa dikasih petunjuk bahwa pencatatan ini tergolong pada: 
"Pelaporan Peristiwa Penting WNI di Luar Negeri" (itu nama blanko formulir yang harus diisi), 
untuk kemudian dicatat dalam Buku Pelaporan Peristiwa Penting di Luar Negeri 
dan setelah itu menerbitkan
 Surat Keterangan Bukti Pelaporan Peristiwa Penting di Luar Negeri

Dispenduk Capil Surabaya dan Semarang  (termasuk wilayah dibawahnya) menetapkan deadline maksimal 7 hari kerja untuk menunjukkan komitmen efisiensi kerja mereka, tapi menurut UU deadline-nya 14 hari kerja.
Dan perlu diketahui bahwa untuk pencatatan tersebut biaya administrasi dan dendanya ditetapkan menurut PERDA, jadi besarnya bisa berbeda-beda di setiap wilayah RI, menyesuaikan terhadap kondisi ekonomi daerah terkait. (Untuk wilayah Surabaya Biaya Adm pelaporan: gratis, tapi denda keterlambatan 1 juta rupiah.
Di wilayah lain ada informasi B adm. Rp 50ribu dan denda juga Rp 50ribu). 

Dasar hukum: UU No. 23 Tahun 2006:

Ketentuan sbb:
Pencatatan Kelahiran di luar Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Pasal 29

(1). Kelahiran Warga Negara Indonesia di luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia wajib dicatatkan pada instansi yang berwenang di negara setempat dan dilaporkan kepada Perwakilan Republik Indonesia.
(2). Apabila negara setempat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak menyelenggarakan pencatatan kelahiran bagi orang asing, pencatatan dilakukan pada Perwakilan Republik Indonesia setempat.
(3). Perwakilan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (2) mencatat peristiwa kelahiran dalam Register Akta Kelahiran dan menerbitkan Kutipan Akta Kelahiran.
(4). Pencatatan Kelahiran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaporkan kepada Instansi Pelaksana paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak Warga Negara Indonesia yang bersangkutan kembali ke Republik Indonesia.

Setelah kembali ke Indonesia maka harus melaporkan ke Dinas Kependudukan dan pencatatan Sipil untuk dicatatkan. Untuk Dinas kependudukan dan pencatatan Sipil provinsi DKI jakarta persayaratan pelaporan adalah:
1. KTP dan KK
2. Surat keterangan kelahiran 
3. terjemahan resmi Akta kelahiran luar Negeri
4. Bukti Perkawinan Orang Tua dan Passport

(Surat pengantar dari Kelurahan tdk diperlukan, krn domisili kan tdk di Indonesia, jd yg berlaku ya surat pengantar dr KBRI bzw. SKKA tsb).

Pada tanggal 13 Mei 2011 telah ditandatangani MOU (Nota Kesepahaman 8 Menteri) demi terpenuhinya target kepemilikan Akta Kelahiran Anak Indonesia di manapun mereka dilahirkan untuk menghindari diskriminasi terhadap anak-anak WNI yang tidak terlahir di wilayah RI.
Kementrian Luar Negeri WAJIB menjamin sinkronisasi data kependudukan pada umumnya dan data kelahiran anak pada khususnya dan melakukan koordinasi dengan instansi pemerintah negara setempat dan Capil Indonesia.

Note: PP no 25 th 2008:
Pasal 61 (1) Perwakilan Republik Indonesia berkewajiban menyampaikan data kelahiran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 ayat (3) dan Pasal 60 ayat (3) kepada Instansi Pelaksana melalui departemen yang bidang tugasnya meliputi urusan pemerintahan dalam negeri. (2) Instansi Pelaksana yang menerima data kelahiran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencatat dan merekam ke dalam database kependudukan.
Pasal 62 Warga Negara Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 dan Pasal 60 setelah kembali ke Indonesia melapor kepada Instansi Pelaksana atau UPTD Instansi Pelaksana di tempat domisili dengan membawa bukti pelaporan/pencatatan kelahiran dari luar negeri.


Link:
Source: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI Jakarta



AK